Hallo sahabatku,
INFO GADGET DAN TEKNOLOGI, Kita jumpa lagi Pada Artikel ini. Pada hari ini , saya telah siap membagikan artikel sederhana buat anda. Yang anda baca kali ini dengan judul Review OnePlus One, Android Berjuluk "Nexus Killer", Kami berharap isi postingan
Artikel Gadget, ini bisa bermanfaat buat kita semua.
OnePlus One, smartphone yang
digadang-gadang sebagai "Pembunuh Nexus" ini akhirnya resmi
dipasarkan di Indonesia melalui situs belanja online pada Selasa
(27/1/2015).
OnePlus One merupakan kolaborasi antara OnePlus, perusahaan smartphone
asal Tiongkok, dengan Cyanogen, perusahaan rintisan (startup) yang
terkenal akan custom ROM Android-nya.
OnePlus One sudah beredar sejak Juni 2014 lalu, mayoritas konsumennya adalah di
Tiongkok. Indonesia menjadi salah satu negara yang disasar OnePlus karena basis
komunitasnya di sini semakin kuat.
Smartphone ini sangat disukai penggemar Android karena memiliki spesifikasi
yang tergolong tinggi, namun dengan banderol harga yang nyaris separuhnya.
Benarkah OnePlus mampu memenuhi harapan penggemarnya? KompasTekno
berkesempatan menguji produk ini, berikut ulasannya.
Desain
OnePlus One mengusung desain yang sederhana, bingkai layar 5,5 inci memiliki
bentuk persegi panjang dengan kedua ujung atas dan bawah yang sedikit
melengkung. Aksen krom mempercantik tepian bingkai layarnya.
Bodi OnePlus One juga menganut desain unibody, artinya smartphone
dan baterai menjadi satu. Penutup belakangnya juga tidak bisa dilepas.
Tidak ada tombol fisik di deretan bawah bingkai, OnePlus menyediakan tombol softkey
untuk Home, Back, dan Menu. Sementara tombol fisik yang disediakan hanyalah
tombol daya yang sekaligus berfungsi sebagai tombol lockscreen di sisi kanan smartphone,
serta tombol Volume di sisi kiri.
Tombol ini memiliki desain yang ramping dan pipih, mengikuti alur tepian
OnePlus, sehingga dari depan nampak samar.
Ketebalan smartphone secara keseluruhan berukuran 8,9 mm. Namun OnePlus membuat
punggung OnePlus melengkung dengan bagian kedua tepinya yang lebih tipis.
Secara ergonomi, bagian belakang terasa nyaman di telapak tangan, ditambah lagi
dengan tekstur sandstone (batu kali) yang digunakan OnePlus, sehingga smartphone
tidak terasa licin di telapak tangan atau mudah lepas saat digenggam.
Namun, karena bagian sisinya tetap menggunakan desain bersiku, bukan melengkung
seperti dalam iPhone 6 atau Xperia Z3, smartphone tetap terasa
"tajam" di sisi-sisinya saat digenggam erat di telapak tangan.
Hardware dan software
Dari sisi hardware, OnePlus One mengusung spesifikasi yang unggul.
Sebagai contoh adalah prosesor Qualcomm Snapdragon 801 yang tergolong kencang
dan relatif baru.
CPU yang dipasang juga memiliki clock yang tergolong tinggi, quad-core
2,5 GHz Krait 400. Untuk pemrosesan grafis, OnePlus memiliki GPU Adreno 330.
Jumlah memori RAM yang dimiliki tergolong tinggi untuk smartphone sekelasnya,
yaitu 3 GB.
Spesifikasi seperti itu lazim ditemui di smartphone-smartphone premium yang
diluncurkan pada akhir tahun 2014 lalu, seperti Sony Xperia Z3 dan Samsung
Galaxy S5.
Namun, walau mengusung spesifikasi kelas premium, OnePlus membanderol harga
smartphone-nya hampir setengah dari harga smartphone-smartphone premium dengan
spesifikasi yang mirip.
Jika Xperia Z3 dan Samsung Galaxy S5 dijual dengan harga kisaran Rp 8 jutaan di
Indonesia, maka OnePlus One dijual dengan harga kisaran Rp 4,5 juta saja.
Namun yang perlu diingat, OnePlus One tidak disertai dengan slot kartu memori
tambahan, sehingga penguna harus benar-benar mengandalkan memori internal.
OnePlus sendiri menyediakan kapasitas penyimpanan versi 16 GB dan 64 GB. Versi
yang dijual di Indoensia adalah versi 64 GB.
Smartphone menjalankan sistem operasi Android 4.4.2 KitKat yang bisa diupgrade
ke versi 5.0 Lollipop. Antarmuka smartphone menggunakan custom ROM CyanogenMod
versi 11S.
Pengoperasian
Menggunakan OnePlus One terasa cepat dan ringan. Antarmuka terasa responsif,
terkadang malah terlalu sensitif.
Selengkapnya baca DISINI
Komentar
Posting Komentar